RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
4
Sekolah : SMP NEGERI 1 BOYOLANGU
Kelas / semester : VIII / 2
Standar Kompetensi : 1. Kemampuan membaca ekstensif beberapa berita, membaca instensif, menemukan bahan diskusi, membaca intensif teks berita, membacakan teks berita
Kompetensi Dasar : 1.1. Peserta didik mampu membaca ekstensif beberapa berita yang bertopik sama dari berbagai media kemudian menemukan perbedaan cara penyajian informasi dari media-media tersebut
Indikator Indikator :
1. Siswa mampu menemukan informasi dari dua berita tentang lingkungan hidup.
2. Siswa mampu menemukan kesamaan informasi dari dua berita tentang lingkungan hidup.
3. Siswa mampu menyebutkan penyajian berita tersebut dengak teknik 5 W 1 H.
Alokasi waktu : 2 x 40 menit.
A. Tujuan Pembelajaran.
Disajikan dua buah berita tentang lingkungan, siswa dapat :
1. Menemukan informasi yang terdapat dalam berita tersebut.
2. Menemukan kesamaan informasi yang terdapat dalam berita.
3. Menyebutkian teknik penyajian berdasarkan 5W 1 H dari berita tersebut.
B. Materi Pembelajaran.
1. Penemuan informasi yang bertopik kerusakan lingkungan.
2. Isi berita, persamaan berita.
3. Teknik penyajian berita.
C. Metode Pembelajaran.
1. Inkuiri
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Diskusi
D. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
Kegaiatan awal :
a. Siswa diajak berdiskusi tentang macam-macam berita.
b. Siswa diajak untuk menentukan teknik penyajian berita berdasarkan 5W 1 H.
c. Siswa dibentuk dalam kelompok 5-6 orang.
Kegiatan inti
1. Siswa diberikan foto copi dua buah berita tentang keruakan lingkungan.
2. Siswa secara berkelompok menulis inti berita yang dibaca dengan panduan pertanyaan:
a. Apakah atau siapakah yang diberitakan?
b. Dimanakah peristiwa itu terjadi?
c. Kapan peristiwa itu terjadi?
d. Mengapa peristiwa itu terjadi?
e. Bagaimanakah kelanjutan berita tersebut?
3. Siswa membandingkan teknik penyajian berita tersebut berdasarkan pertanyaan a s.d. e.
BERITA 1
Tulungagung, zonaberita.com - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Tulungagung, Rabu (5/5/2010) petang sampai malam menimbulkan bencana banjir dan longsor. Banjir melanda di empat kecamatan dan longsor terjadi di Kecamatan Pagerwojo.
Empat kecamatan yang dilanda banjir adalah; Kecamatan Bandung, Besuki, Pakel dan Gondang. Warga di empat kecamatan tersebut sempat mengungsi, seperti di Desa Notorejo Kecamatan Gondang. Mereka yang rumahnya tergenang air mengungsi ke masjid.
Lahan persawahan di Kecamatan Pakel juga tak luput dari bencana banjir. Selain jalan raya tergenang banjir sampai ketiggian 50 cm. Bahkan di Kecamatan Besuki, banjir sampai menggenangi kantor kecamatan setempat.
Banjir terlihat mulai menyurut sekitar pukul 24.00 WIB. Air sungai yang diduga mendapat kiriman air banjir dari Kab Trenggalek tampak pula sudah mulai menurun ketinggiannya.
Humas Pemkab Tulungagung mencatat di Kecamatan Besuki terdapat 7 desa yang terlanda bencana banjir, Kecamatan Bandung (6 desa), Kecamatan Pakel (3 desa) dan Kecamatan Gondang (2 desa). Sedang bencana tanah longsor di Kecamatan Pagerwojo melanda 2 desa yakni Desa Pagerwojo dan Desa Samar.
Di Desa Pagerwojo terdata ada 3 rumah warga setempat yang diterjang material tanah longsor. Sementara di Desa samara lebih banyak lagi, yakni mencapai 8 rumah warga. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Pemkab Tulungagung melalui dinas terkait malam kejadian langsung memberikan bantuan tanggap darurat. Seperti memberikan bantuan mi instant, beras, air minum dalam kemasan dan roti pada korban bencana.
Pantauan Kamis (6/5/2010), seluruh warga yang daerahnya terlanda banjir melakukan kerja bakti membersihkan kotoran. Termasuk juga warga yang terkena longsor di Kecamatan Pagerwojo.
Bupati Tulungagung, Ir Heru Tjahjono MM menyatakan segera melakukan peninjauan ke lokasi-lokasi bencana. “Nanti kita lihat bagaimana keadaan sebenarnya. Kalau ada yang perlu direlokasi seperti di Pagerwojo, hal itu bisa saja dilakukan,” ujarnya.
Begitu pun yang diungkapkan Wakil Bupati Tulungagung Athiyah SH sebagai Ketua Satkorlak Kabupaten Tulungagung. Ditambahkannya, setelah ada bantuan tanggap darurat, saat ini akan didata berapa besar kerusakan dan kerugian akibat banjir untuk memberikan bantuan selanjutnya. “Jadi perlu pendataan yang akurat,” katanya. (aa/gos)
BERITA 2
TULUNGAGUNG – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Tulungagung hampir empat jam kemarin, mengakibatkan dua tanggul jebol. Yaitu tanggul di Sungai Ngrawan, Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir; dan Sungai Ngasinan, Dusun Glonggong, Desa Notorejo, Kecamatan Gondang.
Tanggul di Desa Tunggangri yang jebol mencapai 15 meter. Dampaknya, sekitar 110 hektare tanaman padi yang berada di sekitar aliran sungai terancam puso. Yakni, Desa Pagersari, Jabon, Tunggangri dan Pakisaji.
Musibah yang terjadi pukul 23.00 itu, juga mengakibatkan sebagian rumah penduduk diterjang banjir disertai lumpur. Bahkan, banjir nyaris meredam dua bangunan sekolah. Yakni SDN 1 Jabon dan SDN 1 Tunggangri.
Jawuri, salah satu warga Desa Tunggangri mengaku cemas. Pasalnya, khawatir bakal terjadi banjir susulan. “Kekhawatiran karena kondisi tanggul yang sangat memprihatinkan. Tebing sungai terbuat dari tanah yang rawan ambrol jika diterjang banjir,” ujar pria usia 45 tahun itu.
Pria berkulit sawo matang ini berharap, pemerintah segera mengambil tindakan terkait tanggul yang jebol tersebut. “Harapan warga, pemerintah segera melakukan upaya perbaikan terhadap sungai Ngrawan,” katanya.
Pria berkulit sawo matang ini berharap, pemerintah segera mengambil tindakan terkait tanggul yang jebol tersebut. “Harapan warga, pemerintah segera melakukan upaya perbaikan terhadap sungai Ngrawan,” katanya.
Sementara banjir juga melanda Dusun Glonggong, Desa Notorejo, Kecamatan Gondang. Penyebabannya, tanggul anak sungai Ngasinan yang beberapa waktu lalu dibenahi, sekitar pukul 23.00 kemarin jebol akibat diterjang air .
Sekitar 45 rumah warga Dusun Glonggong teraliri luapan air bercampur lumpur. ”Banjir ini akibat luapan air pembuangan dari Trenggalek. Tanggul terbuat dari kantong plastik dan pasir jebol. Tidak mampu menahan tekanan air yang datang begitu deras,” salah satu warga desa Notorejo.
Sekitar 45 rumah warga Dusun Glonggong teraliri luapan air bercampur lumpur. ”Banjir ini akibat luapan air pembuangan dari Trenggalek. Tanggul terbuat dari kantong plastik dan pasir jebol. Tidak mampu menahan tekanan air yang datang begitu deras,” salah satu warga desa Notorejo.
Bahkan, luapan air dari Sungai Ngasinan juga mengakibatkan jembatan untuk saluran air sepanjang 15 meter di Desa Tanggul Welahan, Kecamatan Besuki, putus.
Kabag Humas Pemkab Tulungagung Maryani ketika dikonfirmasi mengakui hal tersebut.
“Saat ini sejumlah warga serta beberapa aparat keamanan bergotong royong membenahi tanggul tersebut. Mereka membuat tanggul dari pasir yang disimpan dalam plastik. ” katanya.
Kabag Humas Pemkab Tulungagung Maryani ketika dikonfirmasi mengakui hal tersebut.
“Saat ini sejumlah warga serta beberapa aparat keamanan bergotong royong membenahi tanggul tersebut. Mereka membuat tanggul dari pasir yang disimpan dalam plastik. ” katanya.
Maryani melanjutkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tulungagung pukul 03.00 kemarin berencana memberikan bantuan berupa 33 ton urea ke para korban banjir bandang. Selain itu, juga akan menyerahkan bantuan berupa 1,2 ton benih padi merek Ciherang.
http://www.radartulungagung.co.id/breaking-news/4230-banjir-2-tanggul-ambrol.html
Kegiatan akhir
Siswa berdiskusi tentang hikmah berita tersebut terhadap kehidupan manusia.
E. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.
Teks berita tentang kerusakan lingkungan hidup di daerah Tulungagung.
F. Penilaian.
Teknik : Tes tulis
Bentuk instrument : Daftar pertanyaan
Soal :
1. Apakah isi berita tersebut?
2. Dimana dan kapankah peristiwa itu terjadi?
3. Mengapa peristiwa itu terjadi?
4. Bagaimanakah tindak lanjut berita tersebut?
5. Bagaimanakah teknik penyajian berita tersebut?
6. Apakah perbedaan teknik penyajian berita tersebut?
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs.H. MOHTAROM, M.Pd. Budi Harsono,M.Pd
Pembina Tk.I NIP 19650308 198412 1001
NIP 19591103 198103 1 007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
5
Sekolah : SMP NEGERI 1 BOYOLANGU
Kelas / semester : VIII / 2
Standar Kompetensi : 1. Kemampuan membaca ekstensif beberapa berita, membaca instensif, menemukan bahan diskusi, membaca intensif teks berita, membacakan teks berita
Kompetensi Dasar : 1.2. Peserta didik mampu membaca intensif dan menemukan masalah untuk bahan diskusi
Indikator :
1. Siswa mampu membaca intensif teks berita.
2. Siswa mampu menemukan permasalahan sebagai bahan diskusi.
3. Siswa mampu berdiskusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Alokasi waktu : 2 x 40 menit.
A. Tujuan Pembelajaran.
1. Disajikan dua buah berita, siswa dapat menemukan permasalahan sebagai bahan diskusi.
2. Dari permasalahan yang ditemukan, isswa dapat berdiskusi untuk menemukan solusi permasalahan tersebut.
3. Dari hasil diskusi, siswa dapat menyimpulkan isi berita dan pengaruhya terhadap lingkungan di sekitar kita.
B. Materi Pembelajaran.
1. Teks berita tentang kerusakan lingkungan.
2. Mencari permasalahan dalam berita.
3. Berdiskusi untuk memecahkan masalah dalam berita
4. Menyimpulkan isi berita dari hasil diskusi.
Berita sebagai bahan diskusi kelompok
BERITA 1
Tulungagung, zonaberita.com - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Tulungagung, Rabu (5/5/2010) petang sampai malam menimbulkan bencana banjir dan longsor. Banjir melanda di empat kecamatan dan longsor terjadi di Kecamatan Pagerwojo.
Empat kecamatan yang dilanda banjir adalah; Kecamatan Bandung, Besuki, Pakel dan Gondang. Warga di empat kecamatan tersebut sempat mengungsi, seperti di Desa Notorejo Kecamatan Gondang. Mereka yang rumahnya tergenang air mengungsi ke masjid.
Lahan persawahan di Kecamatan Pakel juga tak luput dari bencana banjir. Selain jalan raya tergenang banjir sampai ketiggian 50 cm. Bahkan di Kecamatan Besuki, banjir sampai menggenangi kantor kecamatan setempat.
Banjir terlihat mulai menyurut sekitar pukul 24.00 WIB. Air sungai yang diduga mendapat kiriman air banjir dari Kab Trenggalek tampak pula sudah mulai menurun ketinggiannya.
Humas Pemkab Tulungagung mencatat di Kecamatan Besuki terdapat 7 desa yang terlanda bencana banjir, Kecamatan Bandung (6 desa), Kecamatan Pakel (3 desa) dan Kecamatan Gondang (2 desa). Sedang bencana tanah longsor di Kecamatan Pagerwojo melanda 2 desa yakni Desa Pagerwojo dan Desa Samar.
Di Desa Pagerwojo terdata ada 3 rumah warga setempat yang diterjang material tanah longsor. Sementara di Desa samara lebih banyak lagi, yakni mencapai 8 rumah warga. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Pemkab Tulungagung melalui dinas terkait malam kejadian langsung memberikan bantuan tanggap darurat. Seperti memberikan bantuan mi instant, beras, air minum dalam kemasan dan roti pada korban bencana.
Pantauan Kamis (6/5/2010), seluruh warga yang daerahnya terlanda banjir melakukan kerja bakti membersihkan kotoran. Termasuk juga warga yang terkena longsor di Kecamatan Pagerwojo.
Bupati Tulungagung, Ir Heru Tjahjono MM menyatakan segera melakukan peninjauan ke lokasi-lokasi bencana. “Nanti kita lihat bagaimana keadaan sebenarnya. Kalau ada yang perlu direlokasi seperti di Pagerwojo, hal itu bisa saja dilakukan,” ujarnya.
Begitu pun yang diungkapkan Wakil Bupati Tulungagung Athiyah SH sebagai Ketua Satkorlak Kabupaten Tulungagung. Ditambahkannya, setelah ada bantuan tanggap darurat, saat ini akan didata berapa besar kerusakan dan kerugian akibat banjir untuk memberikan bantuan selanjutnya. “Jadi perlu pendataan yang akurat,” katanya. (aa/gos)
BERITA 2
TULUNGAGUNG – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Tulungagung hampir empat jam kemarin, mengakibatkan dua tanggul jebol. Yaitu tanggul di Sungai Ngrawan, Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir; dan Sungai Ngasinan, Dusun Glonggong, Desa Notorejo, Kecamatan Gondang.
Tanggul di Desa Tunggangri yang jebol mencapai 15 meter. Dampaknya, sekitar 110 hektare tanaman padi yang berada di sekitar aliran sungai terancam puso. Yakni, Desa Pagersari, Jabon, Tunggangri dan Pakisaji.
Musibah yang terjadi pukul 23.00 itu, juga mengakibatkan sebagian rumah penduduk diterjang banjir disertai lumpur. Bahkan, banjir nyaris meredam dua bangunan sekolah. Yakni SDN 1 Jabon dan SDN 1 Tunggangri.
Jawuri, salah satu warga Desa Tunggangri mengaku cemas. Pasalnya, khawatir bakal terjadi banjir susulan. “Kekhawatiran karena kondisi tanggul yang sangat memprihatinkan. Tebing sungai terbuat dari tanah yang rawan ambrol jika diterjang banjir,” ujar pria usia 45 tahun itu.
Pria berkulit sawo matang ini berharap, pemerintah segera mengambil tindakan terkait tanggul yang jebol tersebut. “Harapan warga, pemerintah segera melakukan upaya perbaikan terhadap sungai Ngrawan,” katanya.
Pria berkulit sawo matang ini berharap, pemerintah segera mengambil tindakan terkait tanggul yang jebol tersebut. “Harapan warga, pemerintah segera melakukan upaya perbaikan terhadap sungai Ngrawan,” katanya.
Sementara banjir juga melanda Dusun Glonggong, Desa Notorejo, Kecamatan Gondang. Penyebabannya, tanggul anak sungai Ngasinan yang beberapa waktu lalu dibenahi, sekitar pukul 23.00 kemarin jebol akibat diterjang air .
Sekitar 45 rumah warga Dusun Glonggong teraliri luapan air bercampur lumpur. ”Banjir ini akibat luapan air pembuangan dari Trenggalek. Tanggul terbuat dari kantong plastik dan pasir jebol. Tidak mampu menahan tekanan air yang datang begitu deras,” salah satu warga desa Notorejo.
Sekitar 45 rumah warga Dusun Glonggong teraliri luapan air bercampur lumpur. ”Banjir ini akibat luapan air pembuangan dari Trenggalek. Tanggul terbuat dari kantong plastik dan pasir jebol. Tidak mampu menahan tekanan air yang datang begitu deras,” salah satu warga desa Notorejo.
Bahkan, luapan air dari Sungai Ngasinan juga mengakibatkan jembatan untuk saluran air sepanjang 15 meter di Desa Tanggul Welahan, Kecamatan Besuki, putus.
Kabag Humas Pemkab Tulungagung Maryani ketika dikonfirmasi mengakui hal tersebut.
“Saat ini sejumlah warga serta beberapa aparat keamanan bergotong royong membenahi tanggul tersebut. Mereka membuat tanggul dari pasir yang disimpan dalam plastik. ” katanya.
Kabag Humas Pemkab Tulungagung Maryani ketika dikonfirmasi mengakui hal tersebut.
“Saat ini sejumlah warga serta beberapa aparat keamanan bergotong royong membenahi tanggul tersebut. Mereka membuat tanggul dari pasir yang disimpan dalam plastik. ” katanya.
Maryani melanjutkan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tulungagung pukul 03.00 kemarin berencana memberikan bantuan berupa 33 ton urea ke para korban banjir bandang. Selain itu, juga akan menyerahkan bantuan berupa 1,2 ton benih padi merek Ciherang.
http://www.radartulungagung.co.id/breaking-news/4230-banjir-2-tanggul-ambrol.html
C. Metode Pembelajaran.
1. Inkuiri
2. Diskusi
2. Tanya jawab
D. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
Kegaiatan awal :
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang isi berita di koran adalah mengungkap permasalahan di sekitar kita.
b. Siswa berkelompok untuk perispan diskusi.
Kegiatan inti :
a. Siswa diberikan dua teks berita
b. Siswa berdiskusi untuk menemukan permasalhan yang ada dalam berita.
c. Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam berita.
d. Siswa menyimpulkan hasil diskusi
Kegiatan akhir :
a. Siswa menempelkan hasil diskusinya ke mading kelas.
b. Siswa bersama guru menyimpulkan manfaat berdiskusi dari hasil membaca berita.
E. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.
1. Koran atau internet yang bersi berita lingkungan
2. Foto copy teks berita untuk siswa.
F. Penilaian.
1. Teknik : Tes tulis, tes lisan, tugas
2. Bentuk instrument : Daftar pertanyaan dilaksanakan penilaian proses.
3. Soal :
a. Bacalah kedua teks berita tersebut!
b. Carilah permasalahan sebagai bahan diskusi.
c. Lakukan diskusi kelompok untuk membahas permasalahan tersebut!
d. Berikan contoh manfaat berita tersebut terhdap kehidupan kita!
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs.H. MOHTAROM, M.Pd. Budi Harsono,M.Pd
Pembina Tk.I NIP 19650308 198412 1001
NIP 19591103 198103 1 007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
6
Sekolah : SMP NEGERI 1 BOYOLANGU
Kelas / semester : VIII / 2
Standar Kompetensi : 1. Kemampuan membaca ekstensif beberapa berita, membaca inntensif menemukan bahan diskusi, membaca intensif teks berita, membacakan teks berita
Kompetensi Dasar : 1.3. Peserta didik mampu membaca intensif teks berita kemudian menentukan informasi pokok dalam berita
Indikator :
1. Siswa mampu membaca intensif teks berita.
2. Siswa mampu menulis inti berita
3. Siswa mampu menginformasikan inti berita kepada orang lain dengan bahasanya sendiri.
Alokasi waktu : 2 x 40 menit.
A. Tujuan Pembelajaran.
1. Diberikan sebuah berita, siswa mampu membaca intensif teks berita.
2. Dari berita yang dibaca, siswa mampu menulis inti berita
3. Dari inti berita yang ditulis, siswa mampu menginformasikan inti berita kepada orang lain dengan bahasanya sendiri.
B. Materi Pembelajaran.
1. Membaca intensif berita
2. Menulis pokok pokok berita
3. Menyampaikan isi berita kepada orang lain dengan bahasanya sendiri.
C. Metode Pembelajaran.
1. Pemberian tugas
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Inkuiri
D. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran.
Kegiatan awal :
a. Siswa mendengarkan penjelasn guru tentang manfaat berita bagi kehidupan kita.
b. Siswa membentuk kelompok 5-6 orang.
Kegiatan inti :
a. Siswa berdiskusi setelah membaca teks yang diberikan guru.
b. Siswa menulis inti berita di lembar kertas, kemudain diukar dengan kelompok lain.
c. Hasil penulisan isi berita disampaikan secara lisan kepada kelompok lain dengan bahasanya sendiri.
Kegiatan akhir :
d. Siswa menuliskan berita yang disampaikan secara lisan alam lembar kertas untuk ditempelkan di mading kelas
e. Siswa bersama guru membahasw manfaat membaca berita.
E. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.
- Koran yang berisi berita yang aktual
- Teks berita yang telah dibuat oleh siswa sendiri / guru.
F. Penilaian.
Teknik: Tes tulis, tes lisan
Bentuk instrument: Daftar pertanyaan
Soal / instrument:
1. Bacalah berita yang telah disipakan oleh gurumu atau yang telah kamu siapkan dari rumah.
2. Tulislah inti berita tersebut!
3. Sampaikan inti berita dengan bahasamu sendiri kepada orang lain.
4. Tulislah berita yang kamu sampaikan dalam bentuk berita!
Rubrik penilaian menyampaikan berita
Kelompok yang menilai......................
No | Nama Kelompok | Aspek | Jumlah | ||
Bahasa | kelengkapan data hal-hal penting | Ketepatan penentuan informasi pokok | |||
| |
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs.H. MOHTAROM, M.Pd. Budi Harsono,M.Pd
Pembina Tk.I NIP 19650308 198412 1001
NIP 19591103 198103 1 007
How to Bet on Baccarat - Wolverioneer - Wolverioneer
BalasHapusHow to bet on Baccarat is simple. worrione How 샌즈카지노 to bet on Baccarat. This type of 카지노 betting is similar to traditional wagering. It is basically a sportsbook