Rabu, 13 April 2011

RPP SEMSTER GENAPKELAS 9 ---26-30


RPP 26


Nama Sekolah             : UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : IX/2
Standar Kompetensi   : 15.     Memahami novel dari berbagai angkatan
Kompetensi dasar       : 15.1   Mengidentifikasi kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel              angkatan 20-30- an.
Indikator                  :      1.  Mampu mendata kebiasaan, adat, etika, yang terdapat dalam novel          angkatan 20-30-an
                                            2.  Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini.
Waktu                         :      3 x 40 menit

A.    Tujuan Pembelajaran
a. Setelah membaca novel angkatan 20-30-an siswa dapat mendata kebiasaan, adat, dan etika yang terdapat dalam novel.
b. Berdasarkan pemahaman terhadap kebiasaan, adat, dan etika dalam novel angkatan 20-  30-an, siswa dapat mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini.


B.     Materi Pembelajaran
Mengidentifiksi novel angkatan 20-30 an

Beberapa judul novel angkatan 20-30-an
1. Judul       :   Azab dan Sengsara
    Karya      :   Merari Siregar
    Penerbit   :    Balai Pustaka tahun 1920

2.  Judul      :   Asmara Djaya
    Karya      :   Adinegoro
    Penerbit  :   Balai Pustaka tahun 1928

3. Judul      :   Kalau Tak Untung
    Karya     :   Selasih
    Penerbit  :   Balai Pustaka

4. Judul       :   Salah Asuhan
    Karya      :   Abdul Muis
    Penerbit   :  Balai Pustaka tahun 1928

5. Judul        :   Siti Nurbaya
    Karya       :   Marah Rusli
   Penerbit    :   Balai Pustaka tahun 1922

Adat kebiasaan yang bisa ditemukan pada novel “Azab dan Sengsara” sebagai berikut.
  1. Menikahkan anak secara paksa (jodoh dipilihkan orang tua)                                  Aminudin dijodoohkan dengan wanita bukan pilihannya
  2. Harta merupakan pertimbangan dalam menjodohkan anak                                      Mariamin berasal dari keluarga kurang mampu maka ditolak oleh keluarga Aminudin
  3. Poligami (laki-laki dengan istri lebih dari satu)                                                           Kasibun mengaku perjaka ternyata telah beristri, dan Mariamin dijadikan istri kedua
  4. Kebiasaan minum dan berjudi                                                                                        Sutan Baringin ayah Mariamin menjadi bangkrut karena kebiasaan berjudi dan minum.

Etika Moral dalam Novel 20-30-an
Etika moral yang dapat kita temukan pada novel “Azab dan Sengsara” sebagai berikut.
  1. Anak sangat berbakti kepada orang tuannya                                                           Aminudin tak mencintai wanita pilihan orang tuannya namun tak berani menolak karena baktinya kepada orang tuannya
  2. Istri sangat taat kepada suaminya.                                                                           Meskipun Mariamin ditipu oleh Kasibun yang mengaku perjaka, ia tetap berbakti kepada suaminya.


C.    Metode
  1. Tanya jawab
  2. Penugasan
  3. Inkuiri
  4. Diskusi

D.    Langkah-Langkah Pembelajaran

  1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru bertanya jawab seputar novel angkatan 20-30 an
b. Guru menunjukkan salah satu contoh novel angkatan 20-an.

  1. Kegiatan Inti
a. Siswa membentuk kelompok yang terdiri antara 5-6 siswa.
b. Siswa mendiskusikan kebiasaan, etika, dan adat yang terdapat dalam novel
c. Siswa mengkonsultasikan hasil pekerjaannya kepada guru.
d. Siswa mendiskusikan tentang kaitan isi novel dengan kehidupan sekarang.
e. Presentasi hasil kerja kelompok melalui wakil kelompok masing-masing.
f..Pada waktu temannya mempresentasikan hasil kerjanya, kelompok lain menanggapi.
g. Guru memberikan penguatan atas hasil kerja kelompok.

  1. Kegiatan Penutup
a. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil kerja kelompok dengan mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini.
b.   Siswa dan guru bersama-sama mengadakan refleksi.

E.     Sumber Pembelajaran
1   Novel angkatan 20-30 an


F.  Penilaian
      1.   Teknik                         : Nontes
      2.   Bentuk Instrumen       : Unjuk kerja, produk
      .   
                       
                                    Rubrik Pengamatan Siswa dalam Proses Pembelajaran


Nama
Partisipasi
Motivasi
Kerjasama
Inisiatif




















 Mengetahui,

Kepala UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu                                Guru Mata Pelajaran




Drs.H. MOHTAROM, M.Pd.                                            Budi Harsono,M.Pd                  
Pembina Tk.I                                                                    NIP 19650308 198412 1001     
NIP 19591103 198103 1 007






























RPP 27


Nama Sekolah             : UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : IX/2
Standar Kompetensi   : 15. Memahami novel dari berbagai angkatan
Kompetensi dasar       : 15.1 Membandingkan karakteristik novel angkatan 20-30 an
Indikator                     : 1. Mampu mengidentifikasi karakteristik novel angkatan 20-30 an.
                                      2. Mampu membandingkan karakteritik novel angkatan 20-an dengan novel masa kini.
Waktu                         : 3 x 40 menit


A.                                                                                  Tujuan Pembelajaran
a.       Setelah membaca novel angkatan 20-30-an siswa dapat mengidentifikasi karakteristik novel.
b.      Berdasarkan pemahaman terhadap karakteristik novel angkatan 20-30-an siswa dapat membandingkan dengan novel masa kini.


B.                                                                                   Materi Pembelajaran
Membandingkan karakteristik novel angkatan 20-30-an.
      Karakteristik atau ciri khas dari sebuah karya sastra sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kehidupan masyarakat pada waktu itu. Tahun 20-30-an Indonesia masih dalam cengkeraman pemerintah kolonial Belanda .Kondisi masyarakat memunculkan dua kelompok masyarakat  yaitu  kelompok orang kaya dengan kelompok rakyat miskin.

      Contoh perbandingan dua buah novel angkatan 20-30an



No.

Unsur yang Dibandingkan

Novel Azab dan Sengsara

Novel Siti Nurbaya
1
Tema
Anak perjaka dijodohkan paksa oleh orang tuanya karena orang tuannya tidak menyetujui gadis pilihan anaknya yang berasal dari keluarga miskin
Anak perawan yang harus menikah dengan lelaki tua untuk menutup hutang orang tuanya kepada lelaki itu
2
Latar
Terjadi pada masyarakat Minangkabau, daerah Siporok, Padang, dan Medan Sumatera Utara
Terjadi pada masyarakat Minangkabau, Padang dan sebagian cerita di Jakarta
3
Alur cerita
Diakhiri dengan kesengsaraan tokoh utama Mariamin
Diakhiri dengan kematian tokoh utama Siti Nurbaya dan Syamsulbahri
4
Keterkaitan dengan kehidupan masa sekarang
Sebagian masyarakat memang masih ada yang memilihkan jodoh untuk anaknya
Sudah tak ditemukan orang tua yang mengorbankan anaknya untuk mengembalikan utang

Secara garis besar ciri-ciri yang menonjol dari karya sastra Angkatan 20-30-an    sebagai berikut.
a.       Banyak dijumpai surat-surat yang panjang dan sering kali diselingi dengan pantun atau puisi-puisi panjang.
b.      Banyak terdapat dialog yang berkepanjangan, dan seringkali dialog tersebut tidak masuk akal baik saatnya maupun isinya.
c.       Banyak dialog yang digunakan untuk nasihat/pendidikan.
d.      Bahasa yang digunakan dengan memakai saya dan ragam yang khas pada masa itu.
e.       Tema yang diangkat berupa problem adapt dan tema pendidikan.

    Secara garis besar ciri-ciri karya sastra mutakhir meliputi hal-hal berikut ini.
a.       Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang kadang dipengaruhi oleh bahasa inggris.
b.      Cara bercerita dalam karya sastra modern singkat, padat, dan lugas.
c.       Tema yang diangkat telah mendapat pengaruh politik, kebudayaan akar tradisi, sejarah, dan psikologi.


C.                                                                                  Metode
  1. Ceramah
  2. Penugasan
  3. Inkuiri

D.                                                                                  Langkah-Langkah Pembelajaran

  1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang karakter novel.
b. Guru menunjukkan contoh novel beserta karakternya.

  1. Kegiatan Inti
a. Siswa membaca novel
b. Siswa mengidentifikasi karakteristik novel yang dibaca
c. Siswa membandingkan karakteristik novel angkatan 20-30 an dengan novel sekarang
d. Masing-masing siswa menukarkan hasil kerjanya untuk dikomentari.
e..Siswa menyempurnakan hasil pekerjaannya
f. Guru memberikan penilaian atas pekerjaan siswa
g. Guru memberikan penguatan atas beberapa pekerjaan siswa yang paling baik.

  1. Kegiatan Penutup
a. Siswa dan guru bersama-sama mengadakan refleksi
b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca novel kontemporer di rumah.

E.                                                                                    
F.                                                                                    
E. Sumber Pembelajaran

  1. Novel angkatan 20-30 an
  2. Novel remaja
  3. Novel terbaru
  4. Buku teks
  5. Buku referensi

F.   Penilaian
      a.   Teknik                         : Tes
      b.   Bentuk Instrumen       : Tes tertulis, Produk
      c.   Soal tes tertulis
            1. Baca dan identifikasilah karakteristik novel berikut !
            2. Bandingkan karakteristik novel angkatan 30 an ini dengan novel sekarang


d.      Pedoman Penskoran

No.
Aspek
Deskripsi
Skor
1.
Jawaban pertanyaan nomor 1.
Lengkap dan tepat
Lengkap kurang tepat
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Semua jawaban salah
Tidak menjawab
5
4
3
2
1
0
2.
Jawaban pertanyaan nomor 2
Lengkap dan tepat
Lengkap kurang tepat
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Semua jawaban salah
Tidak menjawab
5
4
3
2
1
0

                                     Skor maksimal
10


     
            Keterangan : Nilai :

                                                           
                       
                                               

Mengetahui,

Kepala UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu                                Guru Mata Pelajaran




Drs.H. MOHTAROM, M.Pd.                                              Budi Harsono,M.Pd                 
Pembina Tk.I                                                                     NIP 19650308 198412 1001      
NIP 19591103 198103 1 007
RPP 28


Nama Sekolah             : UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : IX/2
Standar Kompetensi   : 16. Menulis naskah drama
Kompetensi dasar       : 16.1 Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca.
Indikator                     : 1. Mampu mengidentifikasi perbedaan gaya penulisan cerpen dan drama
                                      2. Mampu mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen dengan tema lingkungan hidup
                                      3. mampu menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca.
                                      4. Mampu menyunting naskah drama
Waktu                         : 4 x 40 menit


A.    Tujuan Pembelajaran
a. Setelah   diberikan contoh naskah drama, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan gaya   penulisan cerpen dan drama
b. Setelah membaca cerpen dengan tema lingkungan hidup, siswa dapat mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen
c. Berdasarkan pokok-pokok cerita yang ditemukan dalam cerpen, siswa dapat menulis naskah drama
d. Siswa mampu menyunting naskah drama

B.  Materi Pembelajaran
Menulis naskah drama berdasarkan cerpen

Cerita pendek(cerpen) dapat diubah bentuknya menjadi naskah drama. Supaya pengubahan bentuk sastra ini berhasil, kita harus memahami isi cerpen yang akan kita ubah. Selain itu, kita juga harus sudah memahami bentuk naskah drama. Naskah drama ditulis untuk dipentaskan atau dipanggungkan. Karena naskah drama ini dipentaskan, percakapan lebih banyak dibandingkan penjelasannya.
Mengubah cerpen menjadi teks drama menuntut kecermatan. Bahasa yang dipergunakan harus lugas. Hal ini berbeda dengan bahasa novel yang cenderung panjang dan bertele-tele. Bahasa memiliki kaitan langsung dengan dialog. Dialog inilah yang akan diperankan dan diperagakan oleh pemain drama.
    
     1. Langkah-langkah Mengubah Cerpen menjadi Teks Drama

      a.  Menghayati tema cerpen. Tema merupakan ide pokok yang mendasari penarasian sebuah cerita. Berangkat dari tema dapat diketahui ide pokok sebuah cerita
      b.  Cerpen dibagi menjadi beberapa bagian penting dan kemudian diubah menjadi babak. Cerpen biasanya terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut tentu memuat beberapa peristiwa penting yang melkandasi cerita. Bab-bab yang tergolong penting itu selanjutnya diubah menjadi beberapa babak untuk memaparkan peristiwa-peristiwa tertentu.
      c. Menyusun dialog berdasarkan konflik yang terjadi antartokoh. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen biasanya dirangkai oleh suatu peristiwa yang didalamnya memiliki konflik-konflik. Konflik-konflik yang terjadi antartokoh tersebut diubah menjadi dialog
      d.  Membuat deskripsi-deskripsi untuk menjelaskan latar, akting atau lighting

Contoh naskah drama

                                          Sampahku Punya Tempat
                                                      Meyda, dkk.
Para pelaku
1. Bu Ana (Perempuan paroh baya, majikan Bik Ijah)
2. Bik Ijah (Pembantu Bu Ana)
3. Bu Naning (Tetangga Bu Ana)
4. Bu Nanda/ Bu RT

Pagi hari di sebuah rumah  dekat sungai seorang perempuan yang biasa dipanggil Bu Ana menenteng sebuah tas plastik berisi sampah sambil mendekati Bik Ijah, pembantunya.

Bu Ana             :             ”Bik, tolong buang sampah ini di sungai belakang rumah   sana!(sambil memberikan tas plastik kepada Bik Ijah )
Bik Ijah         :              (Sambil menerima tas plastik) ”Loh, kok di sungai , Bu. Nanti kalau    dimarahi Bu RT gimana?”
Bu Ana            :           ”Sudahlah, cepet buang! Kerjaanmu di belakang kan masih banyak.”
Bik Ijah           :           ”Baik, Bu”

Bik Ijah pun berangkat menuju sungai yang ada di belakang rumah.... Ketika akan membuang sampahnya, ditegur oleh Bu Naning, tetangga Bu Ana yang tiba-tiba sudah berada di samping Bik Ijah.

Bu Naning       :           ”Eee... Bik, mau buang sampah kok di sungai.”
Bik Ijah           :           ”Ini lo Bu, saya disuruh nyonya....Katanya agar praktis.
Bu Naning      :            ”Jangan ya Bu, Buang saja di tempat sampah, nanti kan diambil petugas kebersihan.” (Sambil menunjuk tempat sampah yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
Bik Ijah          :            ” Ya Bu” (Sambil membuang sampah di tempat sampah)
Bu Naning     :            ”Bik, mari pulang aku ingin ketemu Bu Ana!”
Bik Ijah         :            ”Ya, Bu”

Kemudian mereka pun sampai di rumah Bu Ana. Bik Ijah menyilakan Bu Naning masuk sementara Bik Ijah memanggil Bu Ana. Tak lama kemudian, Bik Ijah sudah kembali ke ruang tamu bersama Bu Naning.
Bu Ana       :           ” O.. ada  Bu Naning, tumbem Bu pagi-pagi, ada perlu apa ya?”   (Sambil  mendekat dan menjabat tangan Bu Naning)
Bu Naning     :            ”Maaf, Bu Ana tadi apa menyuruh Bik Ijah membuang sampah ke sungai?”
Bu Ana        :                ” Iya, Bu...Biar praktis dan tidak menumpuk di rumah. Memangnya ada apa?”
Bu Naning   :        ”Begini Bu, ...itu tidak boleh, bisa menyebabkan sungai alirannya tersumbat lo.”
Bu Ana      :             ”Loh, itu kan hak saya, mau buang disungai, di jalan atau kemana aja”( Dengan suara agak kesal)

Tiba-tiba datang Bu Nanda, Bu RT di kampung mereka tinggal, yang kebetulan lewat depan rumah Bu Ana dan mendengar ada ribut-ribut.

Bu Nanda      :            ”Maaf Bu, ada apa ini kok ribut-ribut”
Bu Naning   :          Ini lo Bu, Bu Ana menyuruh Bik Ijah membuang sampah di sungai. Dan saya ingatkan kalau tindakannya itu kurang baik, e e beliaunya marah.
Bu Ana      :            ”Tidak apa-apa kan Bu RT, lagi pula tidak mengganggu kan sampahnya   langsung hanyut, jadi praktis kan?”
Bu Nanda   :            ”Begini ya Bu, pendapat dari Bu Naning tadi betul, tindakan Bu  Naning yang membuang sampah di sungai memang kurang baik karena bisa menimbulkan akibat yang sangat buruk bahkan bisa berbahaya.
Bu Ana         :          ”Kok bisa Bu.”
Bu Nanda    :        ” Iya, coba ibu bayangkan, ibu membuang sampah di sungai kemudian  para ibu-ibu ikutan membuang di sungai, bisa penuh sampah Bu sungainya. Akhirnya aliran sungai tersumbat dan air tidak bisa mengalir. Apalagi sekarang musim hujan, tiba-tiba datang air yang deras sementara aliran tersumbat, bisa banjir Bu kampung kita.”
Bu Naning   :         ”Iya Bu dan lagi sungai yang tersumbat akan menjadi sarang nyamuk  akibatnya bisa menimbulkan berbagai penyakit. Tambahan lagi air sungai yang tercemar akan membunuh kehidupan di sungai lo Bu.”
Bu Ana         :           ” Benar juga ya Bu, ngeri saya membayangkan kampung kita banjir dan penuh sampah. Kalau begitu mulai sekarang saya tidak akan membuang sampah di sungai, kan ada tempat sampah. Maafkan saya ya Bu karena tadi sudah marah pada Bu Naning!”
Bu Naning    :           ”Sama-sama Bu, kita kan tetangga, jadi harus saling mengingatkan bila ada yang lupa atau belum tahu. Betul kan Bu RT?”
Bu RT/Nanda :        ” Betul sekali Ibu-ibu ,semua itu kita lakukan demi kelestarian lingkungan di sekitar kita agar tetap bersih dan lestari.”
Bu Ana, Bu      :      ”Amin”
Naning



C.  Metode
  1. Tanya Jawab
  2. Penugasan
  3. Inkuiri

D.    Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama
  1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang drama
b. Guru menunjukkan contoh naskah drama untuk diamati siswa
  1. Kegiatan Inti
a. Siswa membaca cerpen
b. Siswa mengidentifikasi perbedaan gaya penulisan cerpen dan drama
c. Siswa mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen dengan tema lingkungan hidup
d. Siswa menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca
e..Siswa mengkonsultasikan hasil pekerjaannya kepada teman satu meja
f. Siswa membaca kembali naskah drama yang dibuatnya.
  1. Kegiatan Penutup
a. Siswa dan guru bersama-sama mengadakan refleksi
b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari cara menyunting naskah drama yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Kedua
  1. Kegiatan Awal
a.   Guru mengecek pekerjaan pada pertemuan sebelumnya
b.   Guru menjelaskan cara menyunting naskah drama
2.   Kegiatan Inti
a.   Siswa membaca kembali naskah drama yang dibuatnya untuk dikonsultasikan dengan cerpen yang menjadi dasar penulisan
b.   Siswa menyunting naskah drama
c.   Siswa menulis kembali naskah drama sesuai hasil suntingan
d.   Siswa memaparkan secara garis besar naskah drama yang dibuat
e.   Guru menilai pekerjaan siswa
f.    Guru memberikan penguatan atas hasil kerja siswa.
3.   Kegiatan Penutup
Siswa dan guru bersama-sama mengadakan refleksi

E.   Sumber Pembelajaran
1.   Buku teks
2.   Buku referensi
3.   Contoh teks drama
4.   Buku kumpulan cerpen

F.   Penilaian
      1.   Teknik                         : Tes
      2.   Bentuk Instrumen       : Produk

Rubrik Pengamatan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Nama
Partisipasi
Motivasi
Kerjasama
Inisiatif

















3.   Pedoman Penilaian Penulisan Naskah Drama
No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
Kesesuaian
Isi
Kreasi

























Keterangan :
Nilai Maksimal 10
Nilai mask. Masing-masing aspek 4


      Keterangan : Nilai :


  1. Pedoman Penilaian Menyunting
Skor 10, jika benar dan lengkap
Skor 8, jika benar tetapi kurang lengkap
Skor 6, jika cermat tetapi kurang benar
Skor 4, jika kurang cermat dan kurang benar
Skor 2, jika tidak cermat dan tidak benar
Skor 1, jika semuanya salah

Nilai maksimal 10

Keterangan : Nilai :








   Mengetahui,

   Kepala UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu                        Guru Mata Pelajaran




   Drs.H. MOHTAROM, M.Pd.                              Budi Harsono,M.Pd                
   Pembina Tk.I                                                     NIP 19650308 198412 1001                
   NIP 19591103 198103 1 007




















RPP 29


Nama Sekolah             : UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : IX/2
Standar Kompetensi   : 16. Menulis naskah drama
Kompetensi dasar       : 16.2 Menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.
Indikator                     :  1. Mampu memilih peristiwa nyata yang yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang akan didramakan
                                          2.  Mampu menyusun urutan peristiwa untuk drama satu babak.
                                          3. Mampu mengembangkan urutan peristiwa menjadi naskah drama   satu babak dengan tem,a lingkungan hidup
                                         4.   Mampu menyunting naskah drama
Waktu                         : 4 x 40 menit


B.     Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat memilih peristiwa nyata yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan hidup yang akan didramakan
b. Siswa dapat menyusun urutan peristiwa untuk drama satu babak
c. Siswa dapat mengembangkan urutan peristiwa menjadi naskah drama satu  

B.  Materi Pembelajaran
Menulis naskah drama.

Adapun langkah-langkah menulis drama berdasarkan peristiwa nyata adalah sebagai berikut.
1. Menentukan peristiwa yang menarik, yaitu peristiwa yang memberikan kesan mendalam.
2. Memilih dan menentukan tema.
3. Memilih judul dan membuat kata pembuka. Judul sebaiknya tidak terlalu panjang dan menarik. Kata pembuka lebih bagus jika bersifat bombastis (berlebihan) agar pembaca tertarik mengikuti cerita selanjutnya.
4. Membuat kerangka dengan memasukkan konflik.
5. Menentukan pelaku.
6. Menyusun jalinan cerita yang mengandung perkenalan tokoh dengan konflik konflik dan penyelesaiannya.
7. Menyusun kramagung dan wawancang. Kramagung merupakan perintah kepada pelaku untuk melakukan sesuatu yang ditulis sebagai petunjuk dalam bermain drama. Wawancang ditulis lepas dan mengandung  semua perasaan pelakunya.



C.  Metode
  1. Inkuiri
2.   Tanya Jawab
3.   Diskusi
3.  Unjuk kerja

E.     Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

  1. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang drama
b. Guru menunjukkan contoh drama satu babak

  1. Kegiatan Inti
a. Siswa mendata peristiwa-peristiwa nyata yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan hidup
b. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan antara 5-6 siswa
c. Siswa berdiskusi untuk memilih peristiwa nyata yang berkaitan dengan permaslahan lingkungan hidup akan didramakan
d. Siswa berdiskusi untuk menyusun urutan peristiwa untuk drama satu babak
e..Secara mandiri, siswa mengembangkan urutan peristiwa menjadi naskah drama satu babak
f. Siswa saling menukarkan pekerjaannya untuk saling mengoreksi
g. Siswa menulsi kembali naskah drama setelah dikoreksi temannya.

  1. Kegiatan Penutup
a. Siswa dan guru bersama-sama mengadakan refleksi
b.   Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari kembali tentang teknik menyunting.


Pertemuan Kedua

  1. Kegiatan Awal
a.   Guru mengecek secara acak pekerjaan siswa pada pertemuan sebelumnya.
b.   Guru menjelaskan teknik menyunting

  1. Kegiatan Inti
a.   Siswa mencermati kembali naskah drama yang telah disusun
b.   Siswa menyunting naskah drama sesuai ketentuan menyunting
c.   Siswa menulis kembali naskah drama berdasarkan hasil suntingan yang telah dilakukan.
d.   Beberapa siswa diminta untuk mempresentasikan hasil karyanya dengan mengambil pelaku tokoh dari teman sekelasnya.
e.   Guru memberikan penguatan unjuk kerja yang dilakukan siswa

  1. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa bersama-sama mengadakan refleksi.

E.  Sumber Pembelajaran
1.   Contoh naskah drama

F.   Penilaian  
1.   Teknik                         : Tes
2.   Bentuk Instrumen       : Tes lisan dan produk
3.   Soal Tes

      1.   Urutkan peristiwa drama satu babak yang Anda buat !
      2.   Kembangkan urutan peristiwa menjadi drama satu babak !
      3.   Suntinglah naskah drama yang Anda buat !


4.   Pedoman penskoran

      Soal nomor 1
      Nilai 4, jika urutan peristiwa sistematis
      Nilai 3, jika urutan peristiwa kurang sistematis
      Nilai 2, jika urutan peristiwa tidak sistematis
      Nilai 1, jika peristiwa tidak urut sama sekali.

5. Pedoman Penilaian Penulisan Naskah Drama

No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
Kesesuaian
Isi
Kreasi


























      Keterangan :
Nilai maksimal 10

Nilai masuk, masing-masing aspek 4

Keterangan : Nilai :







Mengetahui,

Kepala UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu                                Guru Mata Pelajaran




Drs.H. MOHTAROM, M.Pd.                                          Budi Harsono,M.Pd                         
Pembina Tk.I                                                                 NIP 19650308 198412 1001          
NIP 19591103 198103 1 007













                                                            RPP 30


Nama Sekolah             : UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : IX/2
Standar Kompetensi   : 10.     Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam pidato dan             diskusi
Kompetensi dasar       : 10.2   Menerapkan prinsip-prinsip diskusi
Indikator                     :     1.  Mampu menyimpulkan mekanisme diskusi
                                           2.  Mampu menyimpulkan prinsip-prinsip diskusi
                                     3.  Mampu menerapkan prinsip-prinsip diskusi dengan materi tentang permasalahan lingkungan sekolah

Waktu                         : 4 x 40 menit

A.    Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyimpulkan mekanisme diskusi
b. Siswa  dapat menyimpulkan prinsip-prinsip diskusi
c. Siswa dapat menerapkan prinsi-prinsip diskusi dengan materi diskusi tentang permasalahan lingkungan sekolah


B.  Materi Pembelajaran
Penerapan prinsip-prinsip diskusi.
Diskusi merupakan kegiatan bertukar pikiran antara dua orang atau lebih.
Berdasarkan banyaknya peserta, diskusi dibedakan menjadi diskusi kelompok dan diskusi umum. Diskusi kelompok dilaksanakan dua sampai sepuluh orang. Jika diskusi lebih dari sepuluh orang disebut diskusi umum. Dalam diskusi umum terdapat moderator, penyaji makalah, penyanggah/penanggap, notulis.

Tugas-tugas perangkat diskusi
1. Notulis             : bertugas mencatat jalannya diskusi dan membuat simpulan hasil     diskusi.
      2. Penyaji       : bertugas menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan dari     penanggap
3. Moderator        :  bertugas mengatur jalannya diskusi, menjaga diskusi agar tak beralih  topik   serta membuka dan menutup jalannya diskusi.
4. Penanggap      :  bertugas menanggapi sajian. Syaratnya, penanggap harus menguasai materi dan menyanggah dengan kalimat sanggahan.
5. Pengamat/Guru  :  bertugas mengamati jalannya diskusi untuk melihat kemampuan siswa. (Pada praktiknya di masyarakat, tidak ada pengamat diskusi. Hal ini hanya ada di dalam kelas)

Tiga hal penting dalam diskusi adalah:
1. ada masalah yang akan disajikan
2. ada moderator, notulis, penyaji, dan peserta diskusi( sebagai penanggap)
3. menghasilkan simpulan.

Tahap Pelaksanaan Diskusi
a. Tahap Pembukaan
      1) Moderator mempersilakan penyaji menempati tempat duduk yang telah disiapkan
      2) Moderator membuka kegiatan diskusi
b. Tahap Inti
      1) Moderator mempersilakan penyaji menyampaikan garis besar isi masalah diskusi
      2) Moderator membuka termin diskusi (Tanya jawab)
c. Tahap Penutup
      1) Moderator menutup diskusi

C.  Metode
  1. Diskusi
2.   Tanya Jawab
3.   Inkuiri

D.    Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama
1.                              Kegiatan Awal
a. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang diskusi
b. Guru memberi gambaran sekilas mengenai contoh diskusi.
2.                              Kegiatan Inti
a. Siswa secara individu mengamati diskusi yang diperankan narasumber/menonton tayangan diskusi
b. Siswa secara berpasangan bertanya jawab untuk menyimpulkan mekanisme diskusi
c. Secara kelompok 3-4 siswa berdiskusi untuk menyimpulkan prinsip-prinsip diskusi.
d. Siswa saling mengoreksi pekerjaan teman yang telah ditukarkan
e..Siswa berdiskusi secara klasikal untuk menyimpulkan hasil pembelajaran.
3.                              Kegiatan Penutup
a. Siswa dan guru bersama-sama mengadakan refleksi
b. Guru menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya masih dengan materi yang sama tetapi permasalahan yang berbeda.

Pertemuan Kedua
  1. Kegiatan Awal
a.   Siswa dan guru bertanya jawab tentang mekanisme diskusi
b.   Siswa menerima informasi tentang tujuan pembelajaran
  1. Kegiatan Inti
a.   Secara individu mengamati diskusi yang diperankan nara sumber/menontn tayangan diskusi
b.   Siswa secara kelompok menerapkan prinsip-prinsip diskusi masalah pidato tentang lingkungan sekolah
c.   Siswa saling mengamati penampilan temannya dalam satu kelompok
d. Siswa secara klasikal menerapkan prinsip-prinsip diskusi dengan materi diskusi tentang    permasalahan lingkungan sekolah
e.   Siswa saling mengamati penampilan temannya dalam satu kelas
f.    Siswa berdiskusi secara klasikal untuk menyimpulkan hasil pembelajaran.
  1. Kegiatan Penutup
Siswa dan guru bersama-sama melaksanakan refleksi.

E.  Sumber Pembelajaran
1.   Radio/televisi
2.   Rekaman hasil diskusi
3.   Buku referensi

F.   Penilaian
1.   Teknik                         : Tes
2.   Bentuk Instrumen       : Unjuk kerja
3.   Soal-soal tes

      Pertemuan Pertama
a.   Kinerja
1.   Secara individu mengamati diskusi yang diperankan narasumber/menonton tayangan diskusi.
2.   Siswa secara berpasangan bertanya jawab untuk menyimpulkan mekanisme diskusi.
3.   Secara berkelompok 3-4 siswa berdiskusi untuk menyimpulkan prinsip-prinsip diskusi
4.   Siswa secara individu menuliskan menyimpulkan mekanisme dan prinsip-prinsip diskusi
5.   Siswa melaporkan hasil kerjanya.
b.   Tertulis
      1.   Secara individu menuliskan kesimpulan makanisme diskusi
      2.   Siswa mencatat hasil diskusi tentang prinsip-prinsip diskusi
c.   Penugasan/Proyek
1.   Siswa secara individu mengamati diskusi yang diperankan narasumber/menonton tayangan diskusi
2.   Siswa secara kelompok menerapkan prinsip-prinsip dalam satu kelompok
3.   Siswa saling mengamati penampilan temannya dalam satu kelompok
4.   Siswa secara klasikal menerapkan prinsip-prinsip diskusi dengan materi diskusi tentang permasalahan lingkungan sekolah
5.   Siswa saling mengamati penampilan temannya dalam satu kelas
6.   Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya


d.   Alat Penilaian
1.   Amatilah diskusi yang diperankan narasumber/tontnlah tayangan diskusi !
2.   Catatlah kesimpulan mekanisme diskusi !
3.   Catatlah hasil diskusi tentang prinsip-prinsip diskusi !
4.   Diskusikanlah untuk menyimpulkan mekanisme dan prinsip-prinsip diskusi !
5.   Tukarkanlah pekerjaan hasil kerja kalian !
6.   Publikasikanlah hasil kerja kalian !

Rubrik Pengamatan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Aspek yang Dinilai
Jumlah Skor
Nama
Keseriusan
Inisiatif
Kerja sama
Tanggung Jawab



















Keterangan :

Skor 3 jika aspek yang dinilai dilaksanakan baik         
Skor 2 jika aspek yang dinilai dilaksanakan cukup

Skor 1 jika aspek yang dinilai dilaksanakan kurang



Rubrik Penilaian Berdiskusi Kelompok

            Nama Siswa (kelompok)         : ___________         Judul                  : _____________
            Kelas                                       : ___________         hari/Tgl.              : _____________
No
Aspek yang Dinilai
Tingkatann Skala Skor
1.
    Ketetapan struktur
1 kurang tepat         2 cukup      3. sangat tepat
2
Ketepatan Kosakata
1 kurang tepat         2 cukup      3. sangat tepat
3
Kelancaran
1 kurang tepat         2 cukup      3. sangat tepat
4
Kualitas gagasan yang disajikan
1 kurang berkualitas 2 cukup     3 sangat berkualitas
5
Banyaknya gagasan disajikan
1 sedikit                    2 cukup      3 banyak
6
Kemampuan menanggapi gagasan
1 kurang mampu       2 cukup      3 mampu
7
Kemampuan mempertahankan pendapat
1 kurang mampu       2 cukup      3 mampu

Jumlah skor yang diperoleh


                  Keterangan :
      Jumlah Skor maksimum = 21                      Jumlah Nilai Maksimum = 100
     




Mengetahui,

Kepala UPTD SMP Negeri 1 Boyolangu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar